Galeri Ulama Salaf

Hukum Puasa Bagi Wanita Hamil

Hukum Puasa Bagi Wanita Hamil

Kehamilan merupakan sebuah proses dari sel sel telur yang di buahi oleh sperma kemuadian menjadikanya janin.



Beberapa ora ng mempunyai kekebalan tubuh yang berbeda, lalu bagaimna jikalau sedang hamil memasuki bulan ramadhan?

Apakah orang tersebut boleh tidak melaksanakan puasa?


Orang hamil tetap wajib berpuasa, akan tetapi jikalau bila dihawatirkan timbul efek negativ baik pada janin atau pada ibunya maka makruh berpuasa dan boleh tidak berpuasa dan bila yaqin akan menimbul efek negativ maka harus tidak berpuasa dan harom hukumnya bila berpuasa. 

 

: .فللمريض ثلاثة أحوال : إن توهم ضرر يبيح التيمم كره له الصوم وجاز له الفطر وإن تحقق الضرر المذكور أو غلب على ظنه أو انتهى به العذر إلى الهلاك أو ذهاب منفعة عضو حرم الصوم و وجب الفطر وإن كان المرض خفيفا بحيث لا يتوهم فيه ضررا يبيح التيمم حرم الفطر و وجب الصوم مالم يخف الزيادة وكالمريض الحصادون والملاحون والفعلة ونحوهم، ومثله الحامل والمرضع ولو كان الحمل من زنا أو شبهة ولو بغير آدمي حيث كان معصوما أو كانت المرضع مستأجرة أو متبرعة ولو لغير آدمي. نهاية الزين ص : ١٧٢ 

 

Bila orang hamil yang tidak berpuasa tersebut karena menimbulkan efek negatif pada janinnya maka wajib qodlo' dan bayar fidyah 1 mud / 7 ons.


Bila menimbulkan efek negatif pada ibunya atau pada ibu dan janinnya maka wajib qodlo' saja tanpa bayar fidyah. 

 

: ويجب المد مع القضاء على حامل ومرضع أفطرتا للخوف على الولد___واحترز بقوله للخوف على الولد عما إذا أفطرتا خوفا على أنفسهما أن يحصل لهما من الصوم مبيح تيمم فإنه يجب عليهما القضاء بلا فدية كالمريض المرجو البرء وإن انضم لذلك الخوف على الولد لأنه وقع تبعا. إعانة الطالبين   ٢/٢٤١-٢٤٢ 


Sumber : Tanya jawab PISKTB

Hukum Menelan Ludah Saat Berpuasa

Hukum Menelan Ludah Saat Berpuasa


Kita sering sekali ketika melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan ini merasa haus, apa lagi di bulan ramadhan ini cuaca nya sangat panas sekali, tentunya hal itu dapat membuat tubuh lita menjadi dehidrasi

Lalu bagaimana hukumnya kita menelan ludah kita sendiri?

Di dalam kitab Ta'birnya Fat-hul Mu'in :

لا يفطر بريق طاهر صرف أي خالص ابتلعه من معدنه وهو جميع الفم

Puasanya tidak batal, sebab menelan ludah yang suci dan murni bersumber dari ludah itu sendiri, yaitu dari ruang mulut

Namun bagaimana jika air ludah tersebut sengaja dikumpulkan dalam di dalam mulut sehingga menjadi banyak lalu ditelan?

Maka ada dua pendapat, Ada yang mengatakan tidak membatalkan puasa, dan ada pula yang mengatakan membatalkan puasa. 

Berikut ta'bir dari Kitab Al-Muhadzdzab :

، وإن جمع في فمه ريقا كثيرا وابتلعه ففيه وجهان : أحدهما : يبطل صومه ، لأنه ابتلع ما يمكنه الاحتراز منه مما لا حاجة به إليه ، فأشبه ما إذا قلع ما بين أسنانه وابتلعه . والثاني : لا يبطل لأنه وصل إلى جوفه من معدته فأشبه ما يبتلعه من ريقه على عادته

Jika seseorang (yang berpuasa) mengumpulkan air ludah yang banyak dalam mulutnya lalu menelannya, maka ada dua pendapat :

Pertama : Batal puasanya

Kedua : Tidak batal. 

Imam Nawawi dalam Syarahnya mengomentari sbb:

أصحهما : لا يفطر ، ولو اجتمع ريق كثير بغير قصد بأن كثر كلامه أو غير ذلك بغير قصد فابتلعه لم يفطر بلا خلاف

Pendapat yang paling shahih tidak membatalkan puasa. Jika ludah banyak terkumpul tanpa disengaja, misalnya banyak berbicara atau yang lainnya dengan tanpa sengaja kemudian menelannya maka tidak membatalkan puasa tanpa ada perbedaan. 

Jadi bila mana kita menelan ludah kita sendiri makan hukumnya tidak batal asalkan ludah itu tidak sengaja di kumpulkan sehingga menjadi banya untuk nantinya di telan, dan ada beberapa pendapat yang menyimpulkan bahwasanya tidak membatalkan pusa dan membatalkan puasa

Sumber : Tanya jawab PISKTB

Hj Khoiriyah Hasyim Inspirasi Perempuan Di Pesantren

Nyai Khoiriyah Hasyim lahir di Tebuireng, pada tahun 1906. Beliau merupakan putri Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari pembesar NU. Mbaknya KH. A. Wahid Hasim yang sejak kecil mendapatkan pendidikan langsung dari ayahnya.
Nyai Khairiyah Hasyim acapkali mengikuti pengajian ayahnya dari balik satir. Tak seperti saudara laki-lakinya yang mendapatkan kesempatan menimba ilmu diluar rumah. Kendati demikian, tak mengurangi semangat belajar keilmuan dan akhlak yang terpuji. Selain belajar ilmu Al-Qur’an juga belajar kitab kuning. Beliau memiliki ketekunan dan kemandirian dalam hal belajar, juga keberanian bilamana tak paham dengan apa yang dipelajari.

https://galeriulamasalaf.blogspot.com

Jika menemui kesulitan dalam belajar maka dengan segera bertanya langsung kepada ayahnya. Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari merupakan pembimbing utamanya. Baik dalam hal keilmuan, kepribadian, dan hal lainnya. Tentu saja, ibunya juga ikut serta berkontribusi. Terlahir dari keluarga terdidik dan agamis begitu juga dengan lingkungannya, ikut serta mendorong Nyai Khoiriyah dalam belajar dan bergaul. Tentu hal itu menjadi istimewa. Tak semua orang bisa senasib dengannya. Kata sebagian orang beda nasab beda nasib. Tapi tidak juga, banyak orang nasab kurang baik tapi bisa melampui

Pada umur 13 tahun Nyai Khoiriyah Hasyim sudah terlihat dewasa. Maka dari itulah ayahnya lantas menikahkan dengan salah seorang santrinya yang pandai dan alim, yakni; KH. Ma’sum Ali, santri asal Maskumbambang, Gresik. Beliau merupakan salah satu santri senior Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng. Suami Nyai Khoiriyah dikenal pandai dan alim. Ahli dibidang ilmu falak, ilmu sharaf, dan ilmu lainnya. Kitab Amtsilatu Tasrifiyah yang selalu menjadi pegangan dan pedoman para santri di seluruh pesantren di Indonesia merupakan karya suami Nyai Khoiriyah.

Mendapatkan suami yang pandai dan alim tentu menjadikan beliau sangat bahagia dunia dan akhirat. Beliau pun banyak mengaji langsung kepada suaminya sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan yang selama ini diperoleh dari ayahnya, beberapa kitab kuning yang dipelajari; kitab fiqh, hadis, Tafsir jalalain, Fathul Muin, Tahrir Asymuni, Jauhar Maknun Alfiyah, Jamiul Jawami, al-Hikam, dan lainnya. Setelah menikah dengan KH. Maksum Ali, Nyai Khoiriyah Hasyim menempati rumah sederhana di dusun seblak. Inilah cikal bakal berdirinya pesantren Seblak

Pada tahun 1930,  membuka Madrasah Salafiyah Syafiiyah, TK Ibtidaiyah yang masih tingkatan sifir awaldan tsani. Jika para santri ingin belajar lebih tinggi maka disuruh melanjutkan di Pesantren Tebuireng. Kiai Maksum Ali meski memiliki pesantren sendiri namun masih ikut mengajar di Tebuireng. Konon beliau juga pernah menjadi lurah pondok pesantren Tebuireng seperti KH. A. Wahab Hasbullah selama menyantri dibawah asuhan kiai Hasyim Asy’ari. Kehidupan Nyai Khoiriyah dengan suaminya berjalan penuh dengan keharmonisan.

Dikarunia dua putri, Abidah dan Jamilah. Keduanya inilah calon penerus perjuangan orangtuanya di Pesantren Seblak. Perjalanan pernikahan yang dibangun dengan Kiai Maksum Ali tiba-tiba roboh. Suaminya yang begitu dicintainya wafat. Tentu menjadi pukulan berat bagi Nyai Khoiriyah Hasyim. Beliau pun menggantikan suaminya menjadi pengasuh pesantren. Amat langka di zaman itu, perempuan menjadi pengasuh pesantren. Pesantren Seblak dalam kendalinya. Dari mulai urusan pengajian hingga pembinaan santri.

Pada tahun 1938 Nyai Khoiriyah Hasyim di persunting oleh KH. Muhaimin. Seorang kiai yang cakap ilmu dan alim. Beliau berasal dari Lasem Jawa Tengah. Suaminya merupakan kepala Madrasah Darul Ulum di Makkah. Setelah menikah maka Nyai Khoiriyah pun meninggkalkan kampung halaman. Beliau tinggal di Makkah bersama suaminya. Bahkan,mendirikan lembaga pendidikan bagi kaum perempuan yakni, Madrasatul Bannat. Tentunya menjadi salah satu sosok perempuan pesantren pertama yang menjadi orang besar dan berpengaruh di tanah suci.

Di Makkah kehidupan Nyai Khoriyah Hasyim kembali menemui jalan pahit dan getir. Dimana suami yang begitu dicintai dan disayangi kembali meninggalkannya. Dua lelaki hebat yang pernah bersanding dengannya selalu diambil sang Maha Hidup lebih dahulu. Setelah, Kiai Muhaimin wafat pada tahun 1956 Nyai Khairiyah pun tetap sabar menerima semuanya dengan ikhlas

Selama 20 tahun lebih beliau hidup di Makkah, tentu bukan waktu yang singkat. Kepulangannya ke tanah kelahirannya, Indonesia berkat ajakan Presiden Soekarno. Beliau selaku orang nomor satu di republik ini, membutuhkan sosok orang hebat untuk diajak berjuang bersama membangun negeri ini, maka Putri Hadrtussyaikh ini mau pulang. Sejak kepulangannya dari tanah suci, beliaupun menuju Jombang. Dimana keluarga berkumpul disana

Intelektualitas Nyai Khairiyah Hasyim tidak ada yang meragukan. Baik terhadap penguasaan terhadap kitab kuning, manajemen pendidikan, ketrampilan, dan lainnya

Selain ahli ilmu Nyai Khoiriyah Hasyim juga memiliki ketrampilan, yakni mendesain dan membuat kerudung buat kaum perempuan, bernama Rubu’. Karyanya tersebut dilatari oleh salah satunya fenomena kerudung yang saat itu dipandangnya kurang elegan. Desainer Perempuan dari pesantren Seblak pun menjadikan seragam wajib bagian atas bagi para santrinya. Hingga kini pun kerudung rubu menjadi identitas santriwati Seblak

Dalam Islam ada beberapa perempuan yang layak dijadikan inspirasi. Seperti, Khadijah, Aisyah, Adawiyah, dll. Nyai Khairiyah merupakan salah satu representasi dari kaum hawa yang berasal dari pesantren. Beliau tak kalah hebat dengan orang_orang hebat di zamannya baik yang dari kalangan laki laki maupun perempuan. Sampai kapanpun, namanya akan selalu harum. Layak, bagi anda para kaum perempuan yang sedang berproses belajar utamanya santriwati yang ada di Pesantren

Sejarah Singkat Perjuangan Berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo

Kisah Inspiratif dan Spiritual
Wanita Shalihah dibalik Suksesnya Perjuangan Berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo

Nyai Dlomroh; Wanita Dibalik Suksesnya Pondok Lirboyo

https://galeriulamasalaf.blogspot.com

KH. Abdul Karim (1856-1954) lahir di desa Diyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Beliau belajar ilmu agama atau ngaji di banyak pesantren dan yang paling lama ngaji kepada Syaikhona Kholil Bangkalan kurang lebih selama 23 tahun.

Pada usia 40 tahun, KH. Abdul Karim meneruskan pencarian ilmu di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jatim, yang diasuh oleh sahabat karibnya semasa di Bangkalan Madura, KH. Hasyim Asy’ari. Hingga pada akhirnya KH. Hasyim Asy’ari menjodohkan KH. Abdul Karim dengan putri Kyai Sholeh dari Banjarmelati Kediri, pada tahun 1908 M.
Baca juga : Kisah Kyai Soleh Banjarmelati (Kediri)
KH. Abdul Karim menikah dengan Siti Khodijah Binti KH. Sholeh, yang kemudian dikenal dengan nama Nyai Dlomroh. Dua tahun kemudian KH. Abdul karim bersama istri tercinta hijrah ke tempat baru, di sebuah desa yang bernama Lirboyo, tahun 1910 M. Disinilah titik awal tumbuhnya Pondok Pesantren Lirboyo.

Ketika santrinya semakin banyak, KH. Abdul Karim didatangi oleh utusan dari Magelang tempat kelahiran beliau yang memintanya untuk pulang ke Magelang dan mendirikan pesantren di sana serta disediakan masjid, rumah dan tanah yang bisa menunjang kehidupan beliau. KH. Abdul Karim menyerahkan keputusan kepada Nyai Dlomroh untuk menjawabnya.

Nyai Dlomroh pun menjawab dengan ucapan yang ditujukan kepada KH. Abdul Karim:

    "Kyai, kalau njenengan pulang ke Magelang silahkan, tapi pulangkan saya ke bapak saya. Tapi bila njenengan tetap di sini maka njenengan fokus ngaji dan ngopeni santri, sementara untuk urusan ma'isyah (kebutuhan sehari-hari) saya yang menyanggupi."
Baca juga : Karomah Mbah Marzuqi Dahlan (Lirboyo)
Demikianlah, akhirnya KH. Abdul Karim tetap berada di Lirboyo dan Nyai Dlomroh setiap harinya berangkat ke pasar Bandar untuk berjualan kebutuhan dapur yang kulakan (membeli) dari daerah pegunungan Besuki dan juga usaha jualan kain batik yang langsung dibatik dengan tangan beliau sendiri.
Seiring waktu, beliau mulai menyewa sawah yang ternyata sukses sehingga bisa untuk modal membeli sawah sendiri, bahkan bisa membeli tanah yang berada di sekitar tempat tinggal beliau.

Alhasil, semua tanah komplek asrama santri Pondok Pesantren Lirboyo yang lama dan yang kemudian ditinggali oleh putri-putri dan cucu beliau di Lirboyo adalah hasil dari jerih payah Bu Nyai Dlomroh.

Semoga amal jariyah beliau diterima oleh Alloh Swt dan kita mendapatkan berkah dari pancaran keikhlasan dan ilmu dari KH. Abdul Karim dan istrinya serta para putra dan cucu penerusnya

Kisah Cinta (LDR) Gus Dur dan Ibu Shinta Nuriyah

Gus Dur muda dikenal sbg pria pemalu. Ia lebih memilih buku dan bola sbg teman daripada harus berpacaran. Maka ketika ia ditawari untuk kuliah di Mesir, ia di wanti2 oleh Pamannya, KH Fatah agar sebaiknya ia mencari isteri dulu segera. “Soalnya, kalau nunggu pulang dari luar negeri, kamu hanya akan mendapat wanita tua dan cerewet!” ucap Sang Paman

https://galeriulamasalaf.blogspot.com

Mendengar pesan Sang Paman ia gelagapan. Namun, setelah dipikir2 lagi pesan Pamannya tsb masuk akal juga bagi diri Gus Dur saat itu. Apalagi Sang Paman tidak hanya menganjurkan. Tp juga membantu mencarikan calon. Lalu disodorkan nama Shinta Nuriyah yg pernah menjadi murid Gus Dur ketika menjadi Guru di Mua’llimat. Tanpa membantah sepatah kata pun, dia mengiyakan pilihan Pamannya tsb

Sayangnya Shinta Nuriyah saat itu belum bersedia dipinang lantaran ia baru saja trauma oleh salah seorang gurunya yg meminangnya ketika ia baru berusia 13 tahun. Celakanya guru itu jg bernama Abdurrachman pula

Maka ketika pertama kali ia menerima surat dari Gus Dur, Nuriyah ogah-ogahan dan berkomentar, “Ah Abdurrachman lagi Abdurrachman lagi.” Namun keraguan Nuriyah berubah menjadi simpati ketika dlm sebuah suratnya Gus Dur mengeluhkan bahwa ia tidak naik tingkat karena terlalu aktif di PPI (Persatuan Pemuda Indonesia) di Mesir
Baca juga : Kisah Perjalanan Gus Dur
Maka lewat surat balasannya, Nuriyah pun tersentuh dan mencoba menghibur. “Masak manusia harus gagal dalam segala-galanya?” tulis Nuriyah. “Gagal dalam studi, paling tidak berhasil dalam hal jodoh”. Begitu menerima surat itu, Gus Dur pun sangat bahagia dan langsung meminta Ibunya untuk segera melamar Nuriyah

Karena Gus Dur sedang di Mesir maka terpaksa pernikahan dilakukan tnpa menghadirkan mempelai pria alias in absentia

Pihak keluarga meminta kakek Gus Dur dari garis Ibu, KH Bisri Syansuri , yg berusia 68 tahun , untuk mewakili mempelia pria. Tak pelak para hadirin kaget saat menyaksikan acara Ijab Kabul. Mereka merasa iba pada Nuriyah. “Kasihan ya Si Nuriyah, suaminya tua banget”

Maka sepulang sekolah dari Irak dan melanglangbuana di eropa, aksi pertama yg dilakukan Gus Dur adalah mengulang proses akad nikah. Pernikahan Sinta Nuriyah dg mempelai yg asli
Alfatihah

Karomah Mbah Marzuqi Dahlan (Lirboyo)


Mbah H. Syungeb (Syu’aib), Blengok Gandusari Trenggalek, bercerita saat takziyah atas meninggalnya adik ipar kemarin, bahwa pada tahun 1974 beliau menunaikan ibadah haji yang kebetulan satu pesawat dengan KH. Mahrus Ali, Nyai Hj. Zainab (istri beliau) dan Gus Imam (KH. Imam Yahya Mahrus). Dan, pada musim haji tahun 1974 itulah terjadi musibah jatuhnya pesawat yang membawa jama’ah haji asal kabupaten Blitar di Colombo yang kemudian semua korbannya dimakamkan di komplek makam Sunan Ampel, tepatnya di samping makam Mbah Bolong.

https://galeriulamasalaf.blogspot.com

Sebenarnya, mbah yai Mahrus beserta keluarga dijadwalkan naik pesawat tersebut dan beliau saat itu sudah berada di atas pesawat. Ketika baru saja duduk di kursi pesawat, tiba-tiba beliau berdiri dan dawuh kepada Bu Nyai dan Gus Imam, “Ayo mudun, melu penerbangan sak mburine iki, pesawat iki mambu gondho mayit (Ayo turun, ikut penerbangan belakangnya ini saja, pesawaat ini bau tubuh mayat).”
Kemudian, beliau bertiga akhirnya ganti pesawat, sehingga menjadi satu kloter dengan mbah Syungeb. Dan setelah itu, terjadilah musibah jatuhnya pesawat yang kemudian dimonumenkan dengan pembangunan Rumah Sakit Syuhada Haji di Blitar.

Kemudian, sesampainya di tanah suci dan rangkaian ibadah haji dimulai, di salah satu hari, Mbah Yai Mahrus, Bu Nyai dan Gus Imam naik bis dari Kos tempat menginap milik Syekh Sirojuddin menuju Masjidil Haram. Perlu diketahui, bahwa Syekh Sirojuddin adalah alumni Lirboyo era Mbah Faqih Sumbersari Pare Kediri, putra dari KH. Abdulloh Umar, pendiri Pondok Pesantren AT-TAQWA Kedunglurah Trenggalek.

Saat itu, mungkin karena ingin menikmati suasana lain, Gus Imam naik di atas kap bis bersama beberapa jama’ah haji lainnya, sedangkan Mbah Yai Mahrus beserta Bu Nyai duduk di kursi dalam bis.

Ketika di tengah perjalanan, tiba-tiba sopir mendadak mengerem bis untuk menghindari tabrakan, dan penumpang yang berada di atas kap berjatuhan, termasuk Gus Imam. Pada saat jatuh itulah ada kejadian luar biasa yang dialami Gus Imam. Sebagaimana yang diceritakan sendiri pada mbah Syungeb, bahwa ketika jatuh dari kap bis, Gus Imam tidak merasakan kesakitan atau bahkan terluka, karena pada saat itu ternyata beliau tiba-tiba ditangkap oleh KH. Marzuqi Dahlan dan diselamatkan dalam pangkuannya, padahal saat musim haji tahun itu Mbah Yai Marzuqi tidak ikut melaksanakan ibadah haji dan hanya berada di Lirboyo.

loading...
Gus Imam berkata pada mbah Syungeb, “Anu ngeb, pas ceblok songko nduwur bis, aku ditampani karo Pak Dhe, padahal Pak Dhe ndek Lirboyo lho, ora melu haji. Bar ngunu, aku noleh Pak Dhe wis ora enek. (Begini Syungeb, pas jatuh dari atas bis, aku diterima oleh Pak De, padahal Pak De sedang di Lirboyo loh, gak ikut haji. Habis itu, aku menoleh Pak De sudah tidak ada).”

Yang dimaksud dengan Pak Dhe oleh KH. Imam Yahya Mahrus adalah Al-Maghfurlah KH. Marzuqi Dahlan, ayahanda KH. A. Idris Marzuqi.

Untuk para beliau, Al-Fatihah

Makna Dibalik Filosofi Ketupat


Konon ketupat adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa.

Sejarah Filosofi ketupat

Filosofi ketupat

Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu
bakda Lebaran dan
bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.

Arti Kata Ketupat

Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus.
Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari :
NGAKU LEPAT dan LAKU PAPAT.
Ngaku lepat artinya MENGAKUI KESALAHAN.
Laku papat artinya EMPAT TINDAKAN.

NGAKU LEPAT.

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat
(mengakui kesalahan) bagi orang jawa.
Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua,
bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain.

LAKU PAPAT.

1. LEBARAN.
2. LUBERAN.
3. LEBURAN.
4. LABURAN.

LEBARAN
Sudah usai,
menandakan berakhirnya waktu puasa.

LUBERAN
Meluber atau melimpah,
ajakan bersedekah untuk kaum miskin.
Pengeluaran zakat fitrah.

LEBURAN
Sudah habis dan lebur.
Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis
karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

LABURAN
Berasal dari kata labur,
dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air
maupun pemutih dinding.
Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

FILOSOFI KUPAT - LEPET

KUPAT
Kenapa mesti dibungkus JANUR ?
Janur, diambil dari bahasa Arab " Ja'a nur " (telah datang cahaya ).
Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat HATI manusia.
Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti
KUPAT YANG DIBELAH,
pasti isinya putih bersih,
hati yang tanpa iri dan dengki.
Kenapa?
Karena hatinya sudah dibungkus CAHAYA (ja'a nur).

LEPET
Lepet = silep kang rapet.
Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita KUBUR/TUTUP YANG RAPAT.
Jadi setelah ngaku lepet,
meminta maaf,
menutup kesalahan yang sudah dimaafkan,
jangan diulang lagi,
agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya KETAN DALAM LEPET.

Sedikit tambahan dari filosof ketupat..janur juga bermaksud jan= tdk nampak/halus nur =cahaya..keras beras spt batu ituvumpama dosa kemudian direbus dgn lama tanda dosa itu terlebur.kias dari bakaran org yg berdosa dineraka kmudian terbersih akibat bakaran..ketupat berbucu lima tanda rukun islam yg lima..ktupat brbucu empat adlh kias dari syariat tarekat hakikat dan marifat..begitulah yg sy dwngar dari arwah embah2..kolum yg sgt baik..flsafah keseluruhan ttg ketupat adlh ttg insan hati dan persediaan hidup manusia..

Tentang bakda disebut dlm jawa sebagai bo' dho ( bersama/ hari besar)  bo' dho kupat adalah meraikan org yg berpuasa enam..hari keraian bagi yg mengucapkan selamat tggal dan kerinduan  kepada ramadhan..puasa enam itu diibaratkan spt solat sunat rawatib..buat menutup kekurangan puasa dlm waktu ramadhan..begitulah para wali mengajarkan adabbdan mahabbah melalui apa yg dimakan sbg tanda utk terus mensyukuri nikmat

Allah..wallahualam..inilah cerita org dulu yg mmbuatkan kita dekat itk mnghargai ulama trrdahulu yg mnyampaikan risalah agama Allah ini..alfatihah buat ulama dan nenek moyang terdahulu

Lirik Lafadz Bacaan Takbir Lengkap

Moment moment di hari kemenangan sudah mulai terlihat di feoan mata kita, malam yang sangat kita nanti nantikan setelah satu bulan kita menahan hawa nafsu kita. Mari kita senantiasa memanjatkan puji syukur kepada allah yang telah melimpahkan ramhmatnya sehingga kita bisa melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan ini dapat berjalan dengan lancar, namun sayangnya kita harus berpisah dengan bulan yang penuh mulia ini yaitu bulan Ramadhan, semoga kita nanti bisa bertemu bulan Ramadhan di tahun tahun berikutnya amin.

https://galeriulamasalaf.blogspot.com

Bacaan takbir berkumandang selama dua kali dalam satu tahun, yaitu pada hari raya idul fitri dan hati raya idul adha. Keduanya tersebut merupakan hari hari yang sangat istimewa dimana kita di anjurkan melantunkan bacaan bacaan takbir, di masjid,  musholla, maupun di jalanan  seperti halanya takbir keliling. 

Momentum momentum seperti ini merupakan monentum yang sangat di tunggu tunggu oleh seluruh masyarakat muslim di seluruh penjuru dunia, dimana takbir berkumandang tiada henti, yang membuat hati bergetar dan luluh ketika mendengar bacaan takbir.

Bagi saudara ku semua yang belum hafal lirik bacaab tabir bisa di lihat di bawah ini

اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

https://galeriulamasalaf.blogspot.com

Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan kecuali Alah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi-Nya segala pua dan puji.

Allah Maha Besar dan pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya, bertasbih kepada Allah setiap pagi dan petang. Tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan ikhlas menjalankan agama walaupun orang-orang karif membenci. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata. Benar janji-Nya, dan menolong hamba-Nya, juga lasykar-Nya dan menghancurkan musuhNya dengan dirinya semata. Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah semata segala puja dan puji.

Semoga kita senantiasa di golongkan kepada kumpulan orang orang yang selalu bersyukur.

Semoga kita berjumpa lagi di tahun yabg akan datan hari yang fitri ini.

Belajar Sholat Khusyuk


Belajar SHOLAT KHUSYU, "Dhahir dan Batin Kepada Tuan Guru Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani, yang sesuai dengan tuntunan baginda Rasulullah Muhammad SAW.


"Barangsiapa yang ibadah syariat yang LAHIR saja tanpa disertai Hakikat yang BATIN maka dia Fasik (hanya tau kulitnya saja),

"Dan barangsiapa yang hanya ibadah Da'im yang Hakikat BATIN saja tanpa disertai dengan ibadah syariat yang LAHIR maka ia ZINDIK(Ibadahnya ditolak Allah)."

Tetapi jika kita beribadah yang menyertakan LAHIR dan BATIN , dilaksanakan kedua-duanya maka itulah hamba INSAN KAMIL yang sempurna ibadahnya.

Karena TERBANG ke hadrat ridho Allah itu harus dengan dua sayap,
Yaitu sayap lahir(syariat) dan sayap batin (hakikat).

Jika hanya dengan satu sayap  tidak akan bisa," Merasa sudah sampai Ma'rifat padahal itu jalan ditempat, berputar putar di alam malakut saja....!! Tidak tembus ke arsy dan kursi.. Dan tak sampai ke alam jabarut dan ke alam Lahut.

Didalam shalat itu harus ada tiga hal yang sangat penting :

1. Rukun Qouliyah

Yaitu berupa bacaan-bacaan yang harus diucapkan didalam setiap gerakan shalat, cara melafazkan bacaan sholat harus tartil yaitu tidak tergesa-gesa dan tertib sesuai dengan hukum tajwidnya.

2. Rukun Fi’liyah

Yaitu, berupa gerakan-gerakan yang harus ada dalam shalat seperti : berdiri, ruku’, i’tidal, sujud dan lain-lain itu harus sesuai dengan ilmu Fiqih yang dicontohkan Rasulullah SAW.

3. Rukun Qolbiyah

Yaitu hadirnya hati untuk selalu berdzikir (ingat) kepada Allah SWT sewaktu sholat.

Ketiga hal tersebut di atas disebut rukun, karena ketiganya harus ada dalam shalat.

Shalat yang baik dan benar adalah shalat yg dilaksanakan dengan hati yang selalu mengingat Allah (berdzikir), dengan gerakan-gerakan dan ucapan yang benar, sehingga timbulah (DZAUK) atau cita rasa bathiniah yaitu kemesraan yang mendalam antara hamba dg Tuhan-nya yang disebut dzikir ruh dan dzikir sirr..

Sehingga sholat bukan hanya GERAK BADAN saja tetapi juga GERAK NYAWA dan GERAK RASA, secara simultan.

A. Badannya bergerak sesuai aturan Fiqih Rasululloh SAW.

B. Nyawanya bergerak dengan hadir hati bersama Allah dengan dzikir qalbu (Khofi).

C. Rasanya juga bergerak dan selalu merasa mesra dan cinta kepada yang disembahnya (Allah) sehingga sholatnya terasa asyik, nikmat dan khusyu.

Jika sholatnya demikian maka lebih dahsyat dari meditasi dan yoga, bahkan Sabda Rasulullah SAW :

"Sholat itu Mi'raj nya orang beriman".
(Sholat itu Mi'rajul Mu'minin).
Ketika sholat hatinya mampu menembus arsy dan Sidratul Muntaha ke hadirat Allah SWT.

Tuan Guru Syeikh Abdul Qodir Al jailani dalam kitabnya Sirrul Asror pasal 14 tentang shalat syari’at dan shalat tarekat, mengatakan bahwa dalam shalat itu harus disatukan antara JASAD, NYAWA dan RASA.

Jangan sampai jasadnya shalat tetapi hatinya lalai, ingat ke pekerjaan, anak dan istri, harta dan lain-lain. Melalui tarekatlah ketiga hal diatas dapat disatukan untuk bersama-sama menghadap Allah SWT.

Semoga kita bisa shalat dengan khusyu dhahir dan bathin atas hidayahnya,

Aamiin

Keistimewaan Kota Tarim Yaman


Hadramaut, mendengar kata itu seolah kita diajak berpeluang kezaman para Nabi dan Rasul. Lembah gersang yang berada di negara paling ujung selatan jazirah Arab tersebut lebih dikenal dengan istilah Al Ahqoff dalam Al qur'an dan menyimpan berjuta-juta rahasia yang tidak diketahui oleh khalayak ramai.


Dan kendati tanahnya yang sangat gersang dan cuacanya yang begitu ekstrim, hal itu tidak menyurutkan betapa gigihnya para wali dan ulama Hadramaut untuk untuk terus berjuang menyebarkan panji-panji syari'at Islam. Banyak para wali dan ulama di Hadramaut bermunculan laksana suburnya rumput hijau yang tumbuh ditaman yang asri Kota Tarim.

Tarim merupakan salah satu kota di negeri Hadramaut, Yaman. Terletak kurang lebih 500 km dari ibu kota Yaman, Shana'a, Tarim adalah sebuah kota yang tergolong subur dan makmur.

Kota tersebut adalah kota bersejarah dan memiliki banyak kemuliaan dari Allah, berkat do'a kholifah Rasulullah,
Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiiq radhiyallahu'anhu. Beliau pernah menuturkan,
“Apabila aku bermimpi masuk ke kota tarim, maka keesokan harinya hatiku terasa bahagia, dan kebahagiaan itu aku rasakan selama tiga hari.

Dan bila aku berziarah ke kota itu, maka kebahagiaan itu aku rasakan selama tujuh hari tujuh malam. Para salafunas sholihin banayk menyebut kota Tarim dengan “Madinat us-Shiddiiq”.
Baca juga : Karomah Habib Anis Al habsyi Solo
Karena pada saat kholifah Rasulullah, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiiq radhiyallahu'anhu meminta sumpah setia kepada penguasa kota tarim saat itu, yang bernama Ziyad bin Lubeid al-Anshoriy, maka sumpah itu disambut baik oleh penguasa Tarim dan seluruh penduduk kota itu, tanpa terkecuali.

Pada saat berita ini sampai kepada kholifah Sayyidina Abu Bakar, beliau langsung berdoa dengan 3 permohonan yang beliau panjatkan kepada Allah Ta'alaa hanya khusus untuk kota Tarim dan penduduknya, yaitu :

1). Mudah-mudahan Allah memberikan kemakmuran untuk kota tarim.
2). Mudah-mudahan Allah memberkahi kesuburan tanahnya dan sumber airnya.
3). Mudah-mudahan Allah memberkahi Tarim dengan banyaknya para ulama yang sholih dan menjadikannya negeri yang subur akan awliya-Nya (para wali Allah).

Saat dibacakan dihadapan Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi (shohib simtud duror) tentang kesholihan dan ketinggian ilmu para salaf sholih radhiyallahu'anhum yang ada di Tarim. Beliau radhiyallahu'anhu berkata,

“Siapa yang tak kenal kota Tarim?
Tarim adalah Surga Allah yang ada di bumi ini. Aku selalu merindukan kota Tarim.
Bagaimana tidak?

Semua sudut di kota itu telah melahirkan para wali Allah. Negeri itu subur akan ulama dan awliya Allah.
Keistimewaan kota Tarim yang lain adalah, dikota tersebut tersebar anak cucu Rasulullah SAW. Mereka tumbuh di tanah yang penuh dengan kemuliaan.

Pernah pada suatu ketika Rasulullah SAW bersabda,
“Sungguh aku benar-benar mencium harumnya karunia Allah SWT dari Yaman. Betapa banyak hikmah yang terpancar dari sana.”

Salah seorang 'arif billah mengatakan bahwa yang dimaksud oleh Rasulullah dalam haditsnya tersebut tiada lain adalah kota Tarim dan penduduknya.
Pada suatu saat ada seorang darwisy (orang yang pakaiannya lusuh dan kumah) datang kepadaku, tampaknya ia adalah orang sholih dan memiliki rahasia Allah.

Ia berkata kepadaku,
“Ya Sayyidi Ali! Ketika aku datang ke tempat seorang wali dimana pun, maka kudapatkan suasana hening dan khidmat di saat aku berziarah ke kuburnya atau saat ada dalam kubahnya saja.
Tetapi bila aku masuk kota Tarim, maka kudapatkan suasana hening dan khidmat itu memenuhi setiap sudut kota itu, bahkan di pasar-pasarnya.”

Lalu kukatakan kepadanya,
“Bila pasarnya saja memancarkan keagungan, apalagi masjid-masjidnya.”
Baca juga :Karomah Habib Abu Bakar Assegaf Gresik
“ Andai saja mereka melihat hakikat kota Tarim, niscaya mereka akan mengatakan 'Syurga dunia adalah Tarim' ”
(Al Imam Ahmad bin Abil Hubb)

“Setetes ilmu di Tarim lebih baik daripada lautan ilmu diluar Tarim”
(Al Imam Abdurrahman Assegaff)

“Dimaqbaroh Zambal dimakamkan lebih dari 10000 wali,
80 diantaranya adalah wali quthb
(tingkatan wali tertinggi)”
(Al Imam Abdurrahman Assegaff)

jumlah ini sekitar 600 tahun yang lau, sebelum wafatnya Imam Assegaff, Imam Alaydrus, Imam Al Muhdlor, Imam Al Haddad dan masih banyak lagi. mungkin sekarang jumlah auliya' di zambal sudah mencapai ratusan ribu. dizambal juga terdapat makam para sahabat nabi (Ahlul Badr)

“Siapa yang tetap dengan adab dan akhlaq di Tarim, maka Tarim akan menjadikannya bintang, bulan, atau bahkan matahari yang menerangi manusia dengan ilmu dan cahayanya”
(Al Imam Alwi bin Shihab)

”Tidak ada tempat didunia ini yang lebih baik dari Tarim setelah al masaajid ats tsalaasah (Makkah, Madinah, Aqsho).”
(Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad)

Wejangan Mbah Umar Al Hafidz (Solo) Sang Wali Autad

Ada beberapa ulama yang menjadi paku bumi tanah Jawa, mereka adalah KH. Arwani Amin Kudus, KH. Abdul Hamid Pasuruan, Habib Anis bin Alwi al-Habsyi Solo dan KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan," tutur KH. Ma'shum Ahmad Lasem suatu ketika.

https://galeriulamasalaf.blogspot.com
Foto langka: KH. Ahmad Umar Abdul Manan Mangkuyudan Solo, Gus Miek Ploso Kediri, dan KH. Ahmad Shiddiq Jember.

Juga KH. Mubassyir Mundzir Bandar Kidul Kediri pernah menyatakan bahwa Mbah Umar yang seumur hidupnya selalu menjaga wudhu dan shalat berjamaah itu adalah salah seorang wali autad, yaitu tingkatan wali yang setiap masa anggotanya hanya empat orang.

Mbah Umar bernama lengkap KH. Ahmad Umar Abdul Manan, lahir pada 5 Agustus 1916 M. Merupakan salah seorang tokoh ulama kharismatik dari Solo yang termasyhur sebagai seorang kiai penghafal al-Quran yang diberi keistimewaan mengetahui banyak tentang rahasia kandungan al-Quran.
Baca juga :Kyai Soleh Banjarmelati (Kediri)
Riwayat nyantri Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad tersebut diantaranya di Pesantren Termas Pacitan, Pesantren Mojosari Nganjuk, Pesantren Popongan Klaten dan Pesantren Krapyak Yogya. Di pesantren yang terakhir inilah Mbah Umar mendapatkan silsilah qiraah sab'ah yang bersambung dari KHR. Muhammad Munawwir hingga ke Rasulullah Saw. Oleh sebab itu sebutan pesantren al-Quran juga melekat kuat pada Pesantren Al-Muayyad hingga sekarang.

Pada jamannya, Mbah Umar menjadi rujukan utama bagi santri-santri yang ingin mengaji al-Quran, baik Bin Nadzar maupun Bil Ghaib. Meski demikian, tidak semua santri mendapatkan ijazah dan sanad langsung dari Mbah Umar. Sebab Mbah Umar terbilang sangat hati-hati dalam memberikan ijazah. Meski santri tahfidzul Qur'annya ribuan, namun tidak banyak santri yang telah mendapatkan ijazah sanad al-Quran dari beliau. Hal ini disebabkan persyaratan ketat yang diterapkan Mbah Umar meliputi akhlak, ketekunan dalam beribadah serta kesungguhan dalam menuntut ilmu.

Di tengah kesibukannya mengajar, Mbah Umar ikut memperhatikan keberlangsungan jam'iyyah Nahdlatul Ulama, khususnya di wilayah Solo Raya. Di masa kepemimpinannya, Al-Muayyad bergabung menjadi anggota Rabithah Al-Ma'ahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama dengan nomor anggota: 343/B tgl: 21 Dzulqa'dah 1398H/23 Oktober 1979 M di bawah pimpinan KH. Ahmad Syaikhu.

Meskipun Mbah Umar tidak pernah mengemban amanah di kepengurusan NU secara struktural, namun dukungannya kepada NU begitu besar. Alkisah, ketika NU memutuskan keluar dari Masyumi, setelah isitikharah Mbah Umar langsung mengganti plang Masyumi yang tadinya dipasang di sekitar kompleks pondok dengan plang NU.

Demikian pula ketika terjadi kemelut pada NU yang berujung pada terbelahnya NU menjadi dua kubu; Kubu Situbondo dan Kubu Cipete. Ketika KH. Dian Nafi' bertanya perihal kejadian itu kepada Mbah Umar, beliau kemudian menjawab pertanyaan itu, "Orang itu pangkatnya lain-lain. Ada yang pangkatnya memikirkan NU, ada yang pangkatnya mengurusi NU. Lha kita ini baru sampai pangkat mengamalkan NU. Ya sudah, bagian kita ini saja kita laksanakan. Mengajar santri, ngopeni orang kampung. Jangan sampai terlalu banyak orang memikirkan dan ngurusi NU tapi langka yang mengamalkannya."

KH. Ahmad Umar Abdul Manan wafat pada tanggal 11 Ramadhan 1400 H/24 Juni 1980 M, meninggalkan seorang istri, Ibu Nyai Hj. Shofiyyah Umar alias Mbah Ti. Atas permintaan dua sahabatnya, KH. Abdul Ghoni Ahmad Sajadi dan H. Wongso Bandi, jenazah sang wali autad ini dimakamkan di belakang Masjid Al-Muayyad di tengah kompleks pesantren yang didirikannya.

Diceritakan bahwa dua bulan sebelum kewafatan Mbah Umar, kedua orang yang dekat dengan beliau itu sempat berbincang bahwa biasanya pesantren akan pudar pamornya bila kiainya wafat tanpa meninggalkan anak. Untuk mengatasi hal ini berdasarkan petunjuk kiai sepuh, hendaknya jasad Mbah Umar dimakamkan di kompleks pesantren. Diibaratkan, liang lahat sang kiai akan menjadi "bintang" yang selalu memancarkan cahayanya hingga tidak memudarkan pamor pesantren yang ditinggalnya.
Baca juga :Karomah Habib Anis Al Habsy (Solo)
Berikut adalah dawuh Mbah Umar yang ada di pintu makam beliau: "Wasiate Kyai Umar maring kita. Mumpung sela ana dunya dha mempengo. Mempeng ngaji ilmu nafi' sangu mati. Aja isin aja rikuh kudu ngaji" (Pesan Kiai Umar kepada kita, mumpung masih hidup mari membiasakan diri mengaji ilmu yang bermartabat untuk bekal mati. Jangan malu dan sungkan untuk mengaji).

Kyai Sholeh Banjar Melati (Kediri)

Beliau adalah salah satu Ulama' Sepuh Kediri. Pengasuh Pondok Pesantren Tertua di Kota Kediri, Pesantren Banjarmlati, Mojoroto, Kota Kediri. Beliau KH. Sholeh masih Keturunan Syaikh Abdullah Mursyad, Seorang Auliya' illah yang makamnya ada di daerah Setono Lendehan, Desa Bakalan, Kec. Banyakan, Kab. Kediri.


KH. Sholeh seorang Ulama' yang disegani pada zamannya, beliau masih sezaman Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura dan Syaikh Nawawi, Banten.

KH. Sholeh Banjarmlati dikaruniai 11 orang putra-putri dan juga menantu yang Alim-alim pendiri Pondok Pesantren Di Kediri, mereka adalah:

1. Nyai Hasanah

Istri Almaghfurlah KH. Muhammad Ma'roef (Pendiri Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri).

2. Nyai Anjar

Istri Almaghfurlah KH. Muhammad Fadli (Pondok Pesantren Batokan, Petok, Mojo, Kediri,,, Beliau Ayahanda Almaghfurlah KH. Djauhari Fadli, Kras, Kediri dan juga Kakek Almaghfurlah KH. Makhsum Djauhari / Gus Makhsum Lirboyo).

3. Nyai Artimah

Istri Almaghfurlah KH. Muhammad Dahlan (Pendiri Pondok Pesantren Jampes, Kediri,,, Beliau adalah Ayahanda Almaghfurlah Syaikh Ihsan, Jampes dan Almaghfurlah KH. Marzuqi Dahlan, Lirboyo).

4. Almaghfurlah KH. Muhammad

Pondok Pesantren Bandar Kidul, Kota Kediri.

5. Nyai Nafisah

Istri Almaghfurlah KH. Manshur (Pondok Pesantren Pucung, Blitar).

6. Nyai Khodijah atau Nyai Dlomroh

Istri Almaghfurlah KH. Abdul Karim "Mbah Manab" (Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, Mojoroto, Kota Kediri).

7. Almaghfurlah KH. Rofi'i (Beliau Wafat di Makkah)

8. Almaghfurlah KH. Ya'qub Lirboyo

Pendiri Pondok Pesantren Haji Ya'qub, Unit Pondok Lirboyo,, Ayahanda Almaghfurlah KH. Rofi'i Ya'qub, Lirboyo.

9. Almaghfurlah KH. Asy'ari

Pondok Pesantren Sumbercangkring, Gurah, Kab. Kediri.

10. Almaghfurlah KH. Abdul Hadi

Pondok Pesantren Alawi, Banjarmlati, Kota Kediri.

11. Almaghfurlah KH. Ibrahim

Pondok Pesantren Alawi, Banjarmalti, Kota Kediri.

SILSILAH KH. SHOLEH BANJARMLATI, KEDIRI.

KH. Sholeh, Banjarmlati, Kediri

Bin

Nyai Rofi'ah, Banjarmati, Kediri

Binti

Nyai Musyarofah, Banjarmlati, Kediri

Binti

Mbah Kiai Zainal Abidin, Banjarmlati, Kediri

Bin

Mbah Kiai Ali Ma'lum, Banjarmlati, Kediri

Bin

Syaikh Ambiya', Banjarmati, Kediri

Bin

Syaikh Basyaruddin (Makam beliau di Pesarean Srigading, Kalangbret, Tulungagung), Beliau adalah Guru Bupati Pertama Tulungagung, Tumenggung Ngabehi Mangoendirono.

Bin

Syaikh Abdurrahman (Khotib Anom), Srigading, Kalangbret, Tulungangung.

Bin

Syaikh Anom Besari (Makam beliau di Daerah Kuncen, Caruban, Madiun), Beliau juga Ayahanda Syaikh Mohammad Besari, Pendiri Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo.

Bin

Syaikh Abdullah Mursyad (Makam Beliau di Pesarean Setono Lendehan, Desa Bakalan, Kec. Banyakan, Kab. Kediri)

Bin

Pangeran Demang Kediri II (Makam Beliau di Pesarean Setono Gedong, Jln. Dhoho, Kota Kediri, Area Makam Syaikh Washil Syamsudin)

Bin

Pangeran Demang Kediri I / Raden Ali Layeyan (Makam Beliau di Pesarean Wali Desa Badal Nambangan, Kec. Ngadiluwih, Kab. Kediri)

Bin

Pangeran Sumendhe / Panembahan Wiro Asmoro (Makam Beliau di Pesarean Setono Gedong, Area Makam Syaikh Washil, Kota Kediri).
Pangeran Sumendhe adalah murid dari Sunan Bayat.

Bin

Sultan Prawoto / Sultan Mu'min (Demak)

Bin

Raden Trenggono / Sultan Akbar III (Demak)

Bin

Raden Fatah / Sultan Akbar I (Raja Pertama Demak, Putra Prabu Brawijaya, Mojopahit). Raden Fatah adalah menantu Raden Rahmatillah / Mbah Sunan Ampel, Surabaya.

Itulah Silsilah Mbah Sholeh, Banjarmlati, Kediri. Mertua para Pendiri Pondok Pesantren Besar di Kediri.

Monggo belajar Silsilah para Ulama' dan ziaroh teng makam beliau-beliau para Wali min Auliya' illah. Insyaallah kita sareng-sareng beliau mlebet suargo.ne Gusti Allah SWT.
Amiiiinnnn...

Karomah Habib Anis Bin Alwi Al Habsy (Solo)

Pernah suatu ketika, datang seorang pengusaha sukses menemui Habib Anis dan membawa satu buntalan besar berisi uang, masih baru dan masih ada label jumlah uangnya dari Bank tertentu, hanya Allah yang mengetahui berapa banyaknya. 


Saat menerima segepok uang itu Habib Anis hanya tersenyum.

“ Terimakasih..” Kata beliau sambil memerintahkan keponakannya membawa uang – uang tersebut kedalam kamar beliau. 

Oleh keponakan beliau itu buntalan uang di letakkan samping pintu kamar. 

Setengah hari kemudian, saat sesudah jama’ah shalat di Masjid tampak si pengusaha memandangi lama jendela masjid serta kusen-kusennya. 

Tiba–tiba di hadapan Habib Anis ia berkata :

“ Habib, alangkah bagusnya jika jendela serta kusen-kusennya diganti yang baru … Yang begini …Yang begini … “

Mendengar ucapannya tersebut, Habib memerintahkan keponakannya untuk mengambil kembali buntalan uang dari dalam kamar. 

Pemuda itu menyaksikan uang-uang itu masih tetap pada tempatnya semula. 

Tampak Habib Anis seharian di dalam kamar sama sekali tidak menyentuhnya, membukanya apalagi menghitung berapa jumlahnya. 

Begitu uang sudah ada di hadapan pengusaha tersebut, beliau menyerahkannya kembali kepada si pengusaha sembari berkata :

“Ana bikin masjid ini dari kantong ana sendiri. Apakah antum kira dengan memberi uang, antum bisa mengatur–atur pekerjaan ana? Ini uang ana kembalikan. “

Si pengusaha sontak menangis dan dengan nada menyesal dia meminta maaf atas kelancangan dirinya dan meminta dengan sangat agar Habib sudi menerima kembali shadaqahnya. 

Tetapi Habib tetap menolak .
Soal rejeki Habib Anis sering memberi nasehat untuk banyak – banyak membagi rejeki kepada sesama. 

Bersedekah sesuai dengan kemampuannya. Beliau sendiri terkenal seorang yang dermawan, terutama saat – saat bulan Ramadhan dan Lebaran. Para tukang becak dan tetangga-tetangga beliau tahu benar tentang hal ini .

Dan memang bersedekah itu selalu saja membawa berkah. Tidak ada ceritanya seorang yang gemar bersedekah hidupnya morat-marit . Justru yang ada hidup tambah berkah . Dan rejeki malah selalu bertambah dan melimpah ruah .
Beliau cerita :

“ Dahulu, di bulan Ramadhan, ana ingin sekali bersedekah, tetapi saat itu ana tidak mempunyai apa-apa. 

Lalu datang seorang muhibbin memberi ana satu buah sarung BHS, sarung mahal. 

Ana pikir, mengapa tidak sarung ini saja yang saya sedekahkan?

Ahirnya sarung BHS itu ana sedekahkan, padahal sebenarnya ana ingin memakainya juga karena itu sarung yang bagus dan mahal harganya. 

Dan ajaibnya, begitu sarung selesai ana sedekahkan, satu dua jam kemudian datang seseorang menemui ana. 

Dia datang sambil memikul satu kardus, dan diluar masih banyak.

Dia bilang, Habib mohon diterima shadaqah dari saya untuk Habib. Seratus potong sarung BHS … 

Kata beliau “nampaknya Allah membalas sedekah ana jauh lebih banyak dari yang semestinya. “ Au kama qola al Habib Anis .

Dan memang secara hitungan matematisnya, Habib seharusnya hanya mendapat payback 10 buah sarung saja, karena satu buah kebaikan di lipatkan Allah balasannya 10 kali lipatan. 
Namun, jika bersedekah atas sesuatu barang yang di sukai oleh diri sendiri. 

Sesuatu yang sebenarnya berat melepaskannya, apalagi jika itu satu-satunya yang dimiliki, maka balasan Allah bisa jauh berlipat dari yang semestinya.

Pada saat usia sepuh beliau, tampaknya maqam dan kedudukan beliau sudah sejajar dengan para asalafnya. 

Dalam urusan duniawinya misalnya, beliau sudah tidak ada lagi taalluq dengan dunia dengan segala kemewahannya kecuali kepada Allah semata. 

Justru dunialah yang ‘kepincut’ untuk bisa berta’alluq dengan diri beliau sebagaimana kalam kakek beliau :

“ Allah berkata kepada dunia …Wahai dunia..Siapa gerangan yang berkhidmat kepada_Ku maka khidmatilah dia. Dan siapa gerangan yang berkhidmat kepadamu, maka perbudaklah dia … Man khodamani fakh dami hi … Waman khodamaka fastakhdami hi .”

Suatu saat Habib Anis bercakap – cakap dengan para tamu . 

Kemudian mengharuskan beliau untuk mengambil sejumlah uang untuk meminta seseorang membayar sesuatu . 

Beliau kemudian memanggil keponakan beliau .

“ Ambilkan ana uang yang ada di dalam almari .” Perintah beliau .

Keponakan itu masuk ke dalam kamar Habib Anis dan membuka almari beliau. 

Betapa kagetnya dirinya melihat almari itu penuh berisi tumpukan – tumpukan uang yang masih ada lebel Bank nya.

 Betapa tidak kaget, sedangkan beberapa menit sebelumnya dia ada di kamar itu, menyapu lantai dan membersihkan dalamnya. 

Dia pun ingat saat membersihkan almari, almari itu kosong tidak ada isinya. 

Apalagi berisi uang sebegitu banyaknya.

Dia ambil satu dua bendel uang dan dia serahkan kepada beliau, sambil tersenyum 

Habib Anis bertanya kepadanya : 

“ Hanya ini yang kamu ambil , Ya Fulan ? “
Keponakan Habib Anis itu pun tersenyum kecut diledekin Pamannya demikian. 

Habib kemudian menyerahkan sejumlah uang kepada seseorang dan tersisa hanya sedikit, lalu oleh Habib sisa uang tadi beliau masukkan ke dalam kantong baju sang keponakan .
Habib Anis kemudian berkata kepadanya : 
“ Tolong ane ambilkan kopyah putih yang ada di atas almari .. “

Keponakannya segera masuk ke dalam kamar, dia cari kopyah yang di maksud tetapi tidak ketemu. 

Apa di dalam lemarinya ya? Pikirnya. Maka dia kemudian membuka almari .

Betapa kagetnya dia, saat melihat dalamnya almari Al Habib Anis itu kosong tidak berisai apapun. 

Lantas kemana larinya gundukan – gundukan uang yang dia saksikan beberapa menit sebelumnya?

Tampaknya Habib Anis menyuruh dirinya mengambilkan sesuatu, namun sejatinya Habib Anis ingin menunjukkan kepadanya ‘sesuatu’ yang lain . 

Semoga Allah meninggikan derajat Baginda Habib Anis dalam barzakhnya , mengharumkan kubur beliau dengan misik-misik kemuliyaan . 

Dan tiada henti Allah memancarkan madad dan keberkahannya kepada kita sekalian.

Aamiin...
Notification
Ini adalah popup notifikasi.
Done